Kamis, 09 Februari 2012

puasa senin-kamis

Kebanyakan dari kita tentunya pernah mendengar puasa Senin Kamis sebagai puasa sunnah di dalam Islam. Namun, berapa yang benar-benar berusaha merutinkan puasa tersebut ?

Kalau hari itu kebetulan ada acara pengajian dan makan-makan, bukannya lebih enak makan-makan ketimbang puasa sunnah ? Kalau pagi itu kebetulan tidak sempat sahur, bukannya lebih nyaman absen puasa dulu ? Bagaimanapun, puasa Senin Kamis itu hanyalah 'sunnah' bukan ? 

Tak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. ada baiknya kita mengupas hikmah puasa Senin Kamis supaya kita lebih semangat menjalaninya. 

Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut. 
Yang pertama, dalam Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa.

Yang kedua, hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim). 





Keutamaan Puasa Senin Kamis
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim).
Rosulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- bersabda :
“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. di katakan : manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Dari ‘Aisyah -adhiallahu ‘anha : bahwa Nabi -sholallahu ‘alaihi wasallam- sering melakukan puasa senin dan kamis.” (HR Ibnu Majah, At-Tirmidzi dan An-Nasai).
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab: “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.”
Amalan yang Terbaik adalah Amalan yang Bisa Dirutinkan
Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya.
Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah. Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab:
”Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit.”
’Alqomah pernah bertanya pada Ummul Mukminin ’Aisyah, ”Wahai Ummul Mukminin, bagaimanakah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam beramal? Apakah beliau mengkhususkan hari-hari tertentu untuk beramal?” ’Aisyah menjawab:
”Tidak. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (rutin dilakukan). Siapa saja di antara kalian pasti mampu melakukan yang beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lakukan.”
Semoga kita dapat mengamalkan puasa senin dan kamis serta merutinkannya sehingga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang Allah Swt. cintai amalannya. Amin

Sabtu, 21 Januari 2012

Struggle

life is struggle
memperjuangkan untuk melakukan yang terbaik dan bermanfaat :
untuk diri sendiri,orang tua dan kerabat
tetap semangat karena dukungan orang sekitar
berusaha membuat orang sekitar bahagia terutama kedua orang tua kita
jika kita memperjuangkan sesuatu dengan usaha dan doa,aku yakin semuanya akan indah pada waktunya.
bismillaah ^_^

Senin, 26 September 2011

Moves Like Jagger (Feat. Christina Aguilera).mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Moves Like Jagger (Feat. Christina Aguilera).mp3

Moves Like Jagger (Feat. Christina Aguilera).mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/NDSyCdrT/Moves_Like_Jagger__Feat_Christ.html" target="_blank">Moves Like Jagger (Feat. Christina Aguilera).mp3</a>

Selasa, 09 Agustus 2011


Kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan berbagi dan peduli.
SUATU hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk rriemberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”
“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”
Saudara-saudaraku, pembaca “Kajian WisataHati” dimanapun Anda berada, kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad shalla `alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda.
Saudara-saudaraku sekalian, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.
Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian datang.
Sampai ketemu di pembahasan berikutnya. Insya Allah, kita masih membahas “sedikit tentang menunda umur, tapi kaitannya dengan kesulitan-kesulitan hidup yang kita hadapi “.

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan” (An-Nisaa: 78)

Happy Fasting

KEISTIMEWAAN Ramadan, terdiri dari tiga bagian. Sepuluh hari pertama, adalah rahmat. Sepuluh hari kedua, adalah ampunan. Sepuluh hari ketiga adalah pembebasan dari api neraka. Wahuwa syahrun awwaluhu rahmatun wa awsatuhu maghfiratun wa akhiruhu itqun minannari (H.R. Ibnu Khuzaimah).

Orang yang melaksanakan puasa Ramadan, harus menjaga diri dari berbagai hal yang akan mengurangi, merusak bahkan membatalkan saumnya sehingga akan kehilangan momentum memperoleh rahmat, ampunan, dan pembebasan dari siksa neraka. Orang yang berpuasa tanpa memelihara dirinya dari hal-hal yang merusak puasa, hanya akan mendapat lapar dan dahaga belaka. Itu dikarenakan berpuasa kosong dari amal-amal salih. Sambil berpuasa, masih tetap mengerjakan perbuatan-perbuata tercela, baik di hadapan Allah swt maupun di hadapan sesama manusia.

Sebagai bulan rahmat, pada sepuluh hari awal Ramadan (1-10), orang yang berpuasa harus berupaya membuat kebaikan dan kebajikan. Memperbanyak ibadah kepada Allah swt serta memperbanyak pertolongan kepada sesama manusia. Sebab, sesungguhnya rahmat Allah, amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Inna rahmatallahi qaribun minal muhsinin (Q.S. 17 : 56).

Pada sepuluh malam kedua (11-20), adalah malam-malam magfirah. Malam-malam ampunan. Bagi orang berpuasa, yang mengisi malam-malam Ramadhan dengan shalat tarawih, tadarus Alquran, serta menjaga diri dari hal-hal yang merusak nilai puasa, akan tertutupi dosa-dosanya di masa lalu (H.R. Ibnu Hibban).

Pada malam ketiga (21-30), yang disebut mamaleman atau lailatul qadar, adalah kesempatan besar untuk menggabungkan rahmat dan ampunan, agar mencapai itqun minannari. Pembebasan dari siksa neraka. Suatu kehendak yang selalu diutarakan pada setiap doka. Termasuk ketika akan menyuapkan makanan (Allohumma bariklana fi ma razaktana wa qina adzaban nar). Juga doka "sapu jagat" memohon kebahagiaan dunia dan akhirat, serta pembebasan dari siksa neraka. Robbana atina fid dunya hasanah, wa fil ahirati hasanah, wa qina adzaban nar (Q.S. 2 : 201).

Menegakkan malam qadar, dengan salat, tadarus, doka, serta Iktikaf, adalah bagian dari ibadah mengisi malam-malam mulia senilai seribu bulan. Semoga puasa kita berhasil melampaui ketiga babak Ramadan itu dengan mulus, karena kita telah menempuhnya dengan puasa, salat malam berikut segala kegiatan ibadah lainnya, serta Iktikaf. Maka jadilah kita seorang Muslim beriman yang telah meraih rahmat, magfirah dan pembebesan dari siksa neraka.

Rabu, 29 Juni 2011

finally aku dapet lagu ini.. lagunya teh rossa emg ajiibb.. !!

kupejamkan mata
kurasakan semua
yang pernah ada
yang pernah singgah
ku teteskan laraku
ku kenangkan cinta
perih terasa
menggores jiwa
reff: sendiri ku kini dalam sunyi
tanpa dirimu ada di sisiku
menetes air mata di pipi
coba menggapai bayang dirimu
aku hanya bisa mengenangmu
 

Nisfu Sya'ban

Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan

Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing.

Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.

Adapun apa yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Sya'ban sebanyak 100 rakaat, ini tidak ada landasannya dan termasuk bid'ah. Syeikh Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi telah mentahqiq masalah ini. Demikian juga tidak ada do'a khusus untuk malam nisfu Sya'ban, namun cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang pernah dilakukan Rasulullah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya